Melihat lebih dekat Operasional PLTGU Muara Karang

Tanggal 20 Oktober 2015 HMTFE – SU (Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika & Energi) Surya University melakukan kegiatan company visit ke PT.PJB (Pembangkitan Jawa Bali) Unit PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Uap) Muara Karang. PLTGU Muara Karang tersebut memiliki kapasitas 1.614 MW. Kegiatan company visit ini diikuti oleh 65 mahasiswa PEE. Pada kesempatan itu mahasiswa diberikan pengetahuan tentang proses kerja dari PLTGU dan berkeliling PLTGU untuk melihat dari dekat apa dan bagaimana pengoperasian PLTGU tersebut dan kami juga masuk ke dalam Control Room (ruang pengendalian) PLTGU.  Pada proses kerjanya PLTGU memiliki dua macam sistem operasi, yaitu:

  1. Open Cycle, dimana gas buang dari turbin gas langsung dibuang dan tidak dimanfaatkan (operasi sebagaimana PLTG). Sistem ini, memiliki efisiensi yang rendah dikarenakan banyaknya panas yang terbuang
  2. Combined Cycle (daur ganda), dimana gas buang PLTG dimanfaatkan untuk memanaskan air menjadi uap jenuh. Adanya pengaturan operasi open maupun combined cycle ini dapat menaikkan efisiensi pembangkit listrik hingga 40% (untuk PLTGU Priok 43%)

Proses Open Cycle - Proses pada Turbin Gas (Gas Turbine)

Proses produksi tenaga listrik dari PLTGU pada dasarnya terdiri dari proses turbin gas dan turbin uap. Kapal tangki/tongkang menyalurkan BBM ke tangki pompa BBM HSD. Kemudian minyak tersebut masuk ke dalam langsung dimasukkan ke dalam ruang bakar atau Combustion Chamber bersamaan dengan udara yang disupply dari main compressor.

Setelah terlebih dahulu melalui saringan udara atau air filter yang akan menghasilkan gas panas yang selanjutnya akan menghasilkan langsung ke dalam turbin gas. Pada saat pergerakan terjadi energi mekanik antara bahan bakar yang masuk dengan udara luar yang 'dihirup' oleh kipas tekan paksa (Force Draught Fan).

Kemudian, energi mekanik tersebut menggerakkan generator, yang pada akhirnya dihasillkan tenaga listrik. Kemudian tenaga listrik tersebut disalurkan ke trafo utama, untuk dinaikkan tegangannya, sebelum dialirkan ke sistem transmisi, Saluran Tegangan Tinggi. Gas residu yang telah melalui turbin gas dengan suhu ±540 C, apabila tidak dipakai (open cycle) akan langsung dibuang keluar melalui cerobong/stack, tetapi bila masih dipakai lagi (combined cycle) akan dimasukkan ke dalam HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Karena uap panas dari gas tersebut masih potensial, maka uap tersebut dimanfaatkan kembali dalam proses PLTU.

Proses Combined Cycle - Proses pada Turbin Uap (Steam Turbine)
Pada saat uap tersebut akan menjalani proses Combined Cycle, maka katup cerobong (stack) tersebut perlahan ditutup, sehingga gas tersebut masuk ke HRSG dengan perlahan dan lama kelamaan, gas tersebut masuk semuanya ke HRSG. Di dalam HRSG/boiler tersebut terdapat Burner untuk terjadinya pembakaran. Uap yang   dihasilkan dari proses pembakaran tersebut masuk ke katup uap utama dan dapat digunakan untuk memutar turbin. Kemudian terjadi energi mekanik, dari pergerakan itulah, dapat menggerakkan generator yang akhirnya menghasilkan energi listrik. Kemudian energi listrik tersebut dialirkan ke trafo utama untuk dinaikkan tegangannya sebelum dilanjutkan ke system transmisi / Saluran Tegangan Tinggi. Untuk uap residu yang dihasilkan dari turbin, akan masuk ke dalam kondensor. 

Disanalah terjadi proses pendinginan, yang nantinya akan menghasilkan air kondensat.  Proses pendinginan ini dibantu oleh air laut yang dipompa oleh Circulaing Water Pump. Kemudian, air laut tersebut masuk ke dalam kondensor. Air yang dihasilkan sebagian ada yang dipompakan oleh Condensor Pump menuju Daerator (untuk proses pemanasan kembali), kemudian di pompa kembali oleh Feed Water Pump kemudian masuk ke dalam burner yang nantinya akan menghasilkan uap kembali, dan uap tersebut digunakan kembali untuk memutar kembali untuk memutar turbin, dan akhirnya generator akan menghasilkan energi listrik tersebut (***).

Berita Lainnya