Liputan Media: Ikrar Taruna “Disandera” Negeri Paman Sam

STAF akademik dan dokter spesialis Irvine. School of Medicine University of California, Irvine, AS, dan Direktur Brain Circulation Insitute of Indonesia (BCII), Surya University, ini memiliki hak paten untuk beberapa temuannya. Ikrar benar-benar mendedikasikan hidupnya di dunia kedokteran. Meski tidak memiliki tempat di Indonesia, lelaki kelahiran Makassar, 15 April 1969 ini, berhasil di Amerika Serikat dan menemukan 51 jenis penemuan yang telah dipublikasikan dalam jurnal internasional. Dua di antara temuan tersebut telah dipatenkan atas namanya. Pertama, “High Precision and Fast Functional Mapping of Cortical Circuitry Through, A Novel Combination of Voltage Sensitive Dye Imaging and Laser Scanning Photostimulation” dipatenkan tahun 2010 oleh Pemerintah Amerika Serikat. Penemuan ini, gabungan dua sistem utama yaitu, Voltage Sensitive Dye Imaging (VSDI) and Laser Photo Stimulation (LSPS). Suatu metodepencitraanotak, yang sanggup menggambarkan dan memproyeksikan fungsi dinamika otak dengan ketajaman pencitraan yang sangat tinggi. Kedua, “Mapping Inhibitory Neuronal Circuits by Laser Scanning Photostimulation”. Juga dipatenkan peme-rintah Amerika Serikat pada tahun 2011. Penemuan ini sangat spesisi sel saraf penghambat di otak atau yang dikenal inhibitory neuron. Sebagaimana diketahui, sistem saraf manusia, memiliki lebih 100 milliar selsel saraf. Setiap sel saraf mengandung 10.000 koneksi, sehingga total koneksi di otak, ditafsirkan sekitar ribuan triliun synapses. Nah ratusan miliar sel-sel saraf itu terdiri atas Inhibitory Neuron (Neuron Penghambat) and Excitatory Neuron (Neuron Prangsang). Saat ini penemuan-penemuan itu, telah digunakan di pelbagai fasilitas penelitian dan pelayanan kesehatan di Amerika Serikat, salah satunya di Universitas Cali-fornia, Harvard University dan beberapa universitas lainnya.

Penemuan lainnya yang sangat populer, struktur baru di otak tengah. Struktur baru tersebut diberi nama CA2 hip-pocampus, yaitu suatu area di otak tengah hippocampus yang terletak di antara Caudal system dan Proximal system otak tengah tersebut. CA2-hippocampus ini, sebelum masih menjadi tanda tanya oleh para neurosaintist, karena diyakini kontrol otak tengah ini tentunya berbasis tiga dimensi, yaitu arah proximal, caudal dan tentu saja lateral. Walaupun secara makro sulit dideteksi, tetapi secara fungsional memperlihatkan fungsional dinamis tiga dimensi. Dengan teknik penelitian immunostunning, laser photostimulation, confocal imaging, Ikrar dan kawan-kawan berhasil membuktikan struktur CA2-Hippocampus tersebut dengan sangat nyata. Penemuan ini dipublikasikan di Journal Comparative of Neurology edisi 25 Oktober 2013 dengan judul “Distinct Physiological and Developmental Properties of Hipocampus Using Anti-Purkinje Cell Protein 4 (PCP4) Immunostaining”. Eksistensinya kemudian semakin tak terbantahkan, suami dari Elfi wardaningsih dan ayah Agilla Safazia dan Athallah Ra-zandhia, Alaric Khalifah Ikrar ini, berhasil mem-buktikan terjadinya regenerasi atau proses perbaruan selsel otak, yang menjadi prinsip dasar pengobatan alzheimer (pikun) dan penyakit degeneratif otak lainnya.

Penemuan ilmuwan Indonesia itu juga dipublikasikan di Journal Frontiers of Neural Circuit yang terbit pada 10 Desember 2013 denganjudul “Adult Neurogenesis of the Dentate Gyrus”. Anak kelima dari 10 bersaudara ini, juga melakukan penemuan terkait gangguan penglihatan pada anakanak yang menderita katarak (amblyopia), kerap memicu cacat permanen pada mata. Temuan terbaru alumni Niagata University Jepang ini, dimuat di jurnal internasional Nature dan memberikan harapan untuk mencegahnya. “Untuk penelitian ini, saya bersama dengan dr Nicholas dan dr Xu dari UC Irvine dan dr Sandra, Elaine, Dr. Jusho dari UCLA, dengan biaya dari National Eye Institute (Grant EY016052) dan Institute National For Neurologic and Stroke Disorders,” katanya sembari menambahkan, penelitian-penelitiannya dilaksanakan di Brain Research Center, University of California, USA, Niigata University, Japan, Harvard University, dan Vanderbilt University, USA. Juga ada penemuan gene therapy untuk penyembuhan epilepsi. Penemuan itu dipublikasikan di jurnal Frontiers of Neural Circuit yang terbit pada 20 Januari 2012 lalu. Ikrar menuturkan, kejang epilepsi merupakan manifestasi ketidakseimbangan aliran dan sirkuit listrik di otak. Ketidakseimbangan ini ditentukan sel saraf yang berfungsi sebagai inhibitory (selsel pengontrol) dan excitatory (sel-sel saraf yang menimbulkan loncatan arus listrik).

Alumni S1 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ini, sejak awal memang bercita-cita menjadi seorang dokter. Lulus di Unhas, ia melanjutkan pendidikan Master Farmakologi (M.Pharm) di Universitas Indonesia. Ia mendapat bea-siswa dari pemerintahan Jepang (Mombukagakusho) untuk meneruskan pendidikan PhD dengan spesialisasi penyakit jantung di Universitas Niigata, Jepang. Selanjutnya pada 2008, ia kembali melanjutkan program post-doctoralnya di bi-dang neurosains di School of Medicine, University of California, Amerika Serikat. Saat ditanya apakah akan mengembangkan temuannya di Indonesia, Ikrar mengaku  sangat berminat berkontribusi pada almamateryangiacintai. “Saya berharap ke depan, Unhas bisa mengambil manfaat dari berbagai penemuan penemuan kami. Misalnya, kita bisa membangun Brain Research Center di Rumah Sakit Umum Pusat Unhas,” harapnya. Saat ini, Ikrar dan seluruh keluarganya kini mengantongi permanent resident atau izin tinggal tanpa batas waktu di AS. Pemerintah Amerika Serikat bahkan telah memintanya berpindah warga negara ke Amerika Serikat. “Tetapi kami akan tetap mempertahankan kewarganegaraan Indonesia kami. Amerika memberikan peluang yang luar biasa untuk berkembang, dan maju hingga tingkat yang tertinggi. Di sini, benarbenar memberikan ruang yang sangat luas, dan tidak ada diskriminasi. Kami semua memegang prinsip, American Dream, yaitu Aspirasi “American Dream” dalam arti luas menunjukkan mobilitas yang sistematis dan diarahkan ke seluruh penjuru dunia, dalam semua bidang,” katanya.

Sumber Berita:
Harian Fajar:
http://fajaronline.com/2016/02/01/ikrar-taruna-disandera-negeri-paman-sam/
Atau
link berikut: http://www.slideshare.net/Taruna_Ikrar/ikrar-taruna-disandera-paman-sam-fajar-1-februari-2016-hal-1-dan-2

Berita Lainnya