Studi Banding ke Jurusan Teknik Kimia Universitas Parahyangan

Himpunan mahasiswa merupakan elemen penting yang ada pada program studi karena himpunan mahasiswa akan mewadahi setiap kegiatan-kegiatan kemahasiswaan dan akan menjembatani antara mahasiswa dengan prodi. Suatu himpunan juga diharuskan untuk dapat terus berkembang dalam menjalankan visi misinya dengan melaksanakan berbagai program kerja yang bermanfaat. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai organisasi kemahasiswaan, kegiatan kemahasiswaan, program kerja organisasi kemahasiswaan, student chapter serta membangun relasi, Himpunan Mahasiswa Teknik Kijmia Universitas Surya melaksanakan kegiatan studi banding ke Jurusan Teknik Kimia Universitas Parahyangan pada tanggal 22 Oktober 2016 yang diikuti oleh 30 orang Pengurus HMTK Universitas Surya periode 2016/2017.

Acara dimulai pada jam 10.30 siang dengan sesi perkenalan antara Anggota Pengurus HMTK Universitas Surya 2016 dengan Anggota Pengurus HMPSTK Universitas Parahyangan 2016. Sesi perkenalan ini bertujuan untuk membangun relasi serta agar dapat berbaur dengan anggota pengurus HMPSTK Universitas Parahyangan. Acara dilanjutkan dengan kata sambutan dari Dekan Bidang Kemahasiswaan, Ibu Dr. Johanna Renny Octavia H. dan Sekretaris Prodi, Ibu Katherine Kho, Ph.D. Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan ketua Pengurus HMTK Universitas Surya, Nathanael Dermawan dan dari Wakil Ketua Pengurus HMPSTK Universitas Parahyangan, Michelle Fransiska Kezia.

Setelah kata sambutan dari kedua ketua Himpunan Mahasiswa, acara dilanjutkan dengan pemutaran video profil serta presentasi visi misi dan program kerja dari HMTK Universtas Surya 2016. HMTK Universitas Surya memaparkan berbagai program kerja yang telah dilaksanakan, seperti Seminr Internal dan Eksternal, Smarthursday (informasi seputar Teknik Kimia dalam media sosial), Bakti Sosial, dan lainnya. Setelah itu, HMPSTK Universitas Parahyangan melanjutkan presentasi visi misi dan program kerja dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. HMPSTK Universitas Parahyangan memiliki 6 divisi, yaitu Akademik dan Keprofesian, Media Komunikasi dan Informasi, Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, Hubungan Masyarakat dan Bidang Usaha. Masing-masing divisi tersebut memiliki program kerja divisi masing-masing, seperti Malam Wisuda, Seminar keprofesian Teknik Kimia, Homecoming Alumni dan lain-lain.

Acara dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) antara masing-masing divisi dari kedua Himpunan Mahasiswa. Pada FGD ini, para pengurus bertukar pikiran dan bertanya tentang kendala dalam berorganisasi, solusi-solusinya serta berbagai program kerja yang dilaksanakan. Selain itu, para pengurus juga bertukar informasi tentang perkuliahan di universitas masing-masing. Para pengurus juga bertukar contact person agar masih dapat bertanya mengenai organisasi terlepas dari kunjungan yang diadakan. Kemudian, acara dilanjutkan dengan istirahat, sholat dan makan (ISHOMA).

Setelah ISHOMA selesai, acara dilanjutkan dengan campus tour. Pada kunjungan ini, anggota Pengurus HMTK 2016 dapat melihat berbagai fasilitas yang terdapat pada Universitas Parahyangan. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian penghargaan sebagai tanda apresisasi dari masing-masing himpunan mahasiswa dan diakhiri dengan foto bersama.

Berita Lainnya

Wisuda II & Dies Natalis V - 13 Oktober 2018
Universitas Surya kembali meluluskan 299 mahasiswa dalam wisuda kedua tahun ini, yang berlangsung di Hotel Olive, Tangerang, Sabtu, 13 Oktober 2018. Sebanyak 84 wisudawan berhasil mendapatkan predikat pujian atau cum laude. Wisuda II tahun ini mengusung tema:"Generasi Indonesia Jaya Menjunjung Kebhinekaan". rnrn"Proses pendidikan yang berkualitas merupakan kunci utama pembangunan bangsa, dan pendidik yang berkualitas sebagai faktor penting dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang memiliki daya saing tinggi untuk mencapai Indonesia jaya," kata pendiri Universitas Surya, Prof Yohanes Surya. Para wisudawan, kata Prof Yohanes Surya, diharapkan tetap memegang nilai-nilai kebhinekaan, jangan membeda-bedakan orang berdasarkan suku, agama, ras, dan berbagai hal yang menyebabkan terjadinya sekat-sekat yang bisa merusak persatuan.rnrn"Nilai kebhinekaan inilah yang akan mempersatukan para wisudawan di tempat berkarya. Ada suatu kebebasan yang wisudawan akan alami ketika mereka menanamkan nilai ini dalam hidup mereka. Para wisudawan akan terlepas dari belenggu primordialisme, dari belenggu egoisme yang hanya mau menang sendiri, dan belenggu pertengkaran," tambahnya.