1. Water & Waste Management (Pengelolaan Air & Limbah)
Industri, rumah tangga, rumah sakit, kawasan komersial, dan sebagainya banyak menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan dan kadang bisa menjadi sangat berbahaya bagi kesehatan kita. Limbah ini dapat berupa limbah cair dengan berbagai polutan yang terkandung di dalamnya maupun limbah padat berupa sampah atau lumpur yang juga memerlukan perhatian khusus dalam pengelolaannya agar tidak mencemari lingkungan. Selain itu, polutan berupa gas juga harus dipelajari karena berdampak buruk pada kualitas udara. Pada bidang pengayaan ini, mahasiswa akan belajar mengenai metode, teknologi dan sistem pengolahan dan penyediaan air bersih, pengelolaan air hujan dan sistem drainase, pengolahan limbah, baik limbah gas, cair maupun limbah padat (sampah) serta belajar mengenai perancangan bangunan dan/atau unit-unit untuk mengolah air bersih dan air limbah maupun sampah serta polutan gas yang dibuang ke udara. Selain itu, konsep-konsep pencegahan polusi dan penanganan pencemaran mulai dari sumbernya juga akan dipelajari agar pencemaran tidak hanya ditangani setelah terjadi (end of pipe treatment) tetapi dapat dicegah sejak awal, misalkan sesuai dengan prinsip-prinsip kimia hijau (green chemistry).
2. Sustainable City & Green Building (Kota Berkelanjutan & Bangunan Hijau)
Para ahli memperkirakan bahwa 60 – 70% dari populasi dunia akan hidup di area perkotaan pada tahun 2030 yang akan datang. Dengan demikian beban yang harus ditanggung oleh wilayah perkotaan menjadi semakin berat. Apabila tidak dilakukan perencanaan dan pengelolaan yang baik maka daya dukung lingkungan perkotaan akan terlampaui. Akibatnya kerusakan lingkungan yang parah akan terjadi dan kesejahteraan hidup pasti sangat terganggu. Dalam bidang pengayaan ini, mahasiswa akan belajar bagaimana merencanakan kota, termasuk di dalamnya gedung dan infrastruktur yang ramah lingkungan dan dapat melestarikan lingkungan secara berkelanjutan, misalnya bangunan dengan desain yang hijau dan dirancang secara ‘passive cooling’, menggunakan energi terbarukan yang terintegrasi dengan bangunan dan juga menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan, water-sensitive urban design, dan sebagainya. Perancangan bangunan dan kota dapat dilakukan dengan mengedepankan konsep berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kota-kota masa depan akan membutuhkan suatu pendekatan sistem yang dapat merancang, membangun dan mengelola komponen-komponen lingkungan perkotaan yang kompleks dan terintegrasi.
3. Marine & Coastal Environment Management (Pengelolaan Lingkungan Pesisir dan Lautan)
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah 18.306 pulau dengan garis pantai terpanjang nomor empat di dunia, yaitu sepanjang 99.093 km. Secara fisik, wilayah pesisir dan lautan Indonesia memiliki luas areal 5,8 juta km2 dengan jumlah populasi penduduk Indonesia yang tinggal di pesisir mencapai 161 juta jiwa atau 60% dari 250 juta penduduk Indonesia. Sebagian besar pusat perkembangan ekonomi berkembang di kawasan pesisir dimana wilayah pesisir berfungsi sebagai sarana transportasi dan pelabuhan, kawasan industri, agribisnis dan agroindustri, jasa lingkungan, rekreasi dan pariwisata, serta kawasan permukiman dan tempat pembuangan limbah. Wilayah pesisir dan lautan memiliki arti penting bagi pembangunan nasional. Diperkirakan seluruh nilai ekonomi potensi sumber daya pesisir dan lautan dapat mencapai sekitar Rp. 820 triliun per tahunnya.
Namun sayangnya potensi kekayaan yang besar ini sedang terancam akibat kerusakan ekosistem pesisir dan laut karena pencemaran dari wilayah darat, praktek penangkapan ikan dengan bahan kimia, eksploitasi dan perusakan terumbu karang, serta penggunaan peralatan tangkap yang tidak ramah lingkungan. Belum lagi perubahan iklim global saat ini yang telah sangat berdampak bagi keberlanjutan sumber daya pesisir dan lautan.
Dalam bidang pengayaan ini, mahasiswa akan diajarkan bagaimana mengelola kawasan pesisir dan lautan melalui penerapan pendekatan, metode dan analisis dalam perencanaan pengelolaan terpadu sumber daya dan kawasan pesisir dan lautan, berkaitan dengan kelestarian, konservasi, ekowisata yang berkelanjutan dan berawawasan lingkungan terpadu.