Surya University
Milestone

1993
Prof. Yohanes Surya, Ph.D. memelopori dibentuknya Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) untuk mengirimkan siswa-siswi Indonesia yang cerdas dan berbakat berkompetisi di Olimpiade Fisika Internasional (IPhO: International Physics Olympiad). Indonesia pertama kali mengikuti IPhO, yaitu dalam IPhO ke-24 yang diadakan di Williamsburg Virginia, Amerika Serikat. pada
kompetisi ini, Indonesia mengirimkan 5 siswa dan berhasil mendapatkan 1 medali perunggu. Kejayaan Indonesia di percaturan global kompetisi fisika bergengsi pun dimulai.

1999
Siswa Indonesia untuk pertama kalinya meraih medali emas dalam IPhO ke-30 di Padua,  Italia

2000
Prof. Yohanes Surya, Ph.D. memelopori berdirinya Asian Physics Olympiad (APhO), yaitu kompetisi fisika tingkat Asia, yang pertamakali diadakan di Lippo Karwaci, Tangerang. Selain itu Prof. Yohanes Surya, Ph.D. mulai banyak memberikan pelatihan fisika dan matematika bagi guru-guru di berbagai kota besar, ibukota kabupaten, hingga desa-desa di seluruh pelosok Nusantara dari Sabang hingga Merauke.

2003
Indonesia juara Asia dalam APhO dengan merebut 6 medali emas dalam APhO ke-3 di Thailand.

2006
Indonesia menjadi juara dunia dalam IPhO ke-37 di Singapura dengan merebut 4 emas dan 1 perak. Di tahun ini juga Surya Institute didirikan untuk mewadahi pelatihan-pelatihan guru fisika dan matematika di lebih dari 250 kabupaten di seluruh Indonesia.

2008
Selain mengembangkan pelatihan-pelatihan Fisika dan Matematika, Surya Institute mulai memperhatikan edukasi di daerah-daerah tertinggal, sperti Papua.

2009
Surya Research & Education Center (SURE) didirikan sebagai pusat penelitian bidang pendidikan dan teknologi. Di tahun ini juga berdiri PT SURE Indonesia yang bertujuan mengembangkan produk-produk dari SURE untuk dapat dinikmati masyarakat luas dan mendukung kegiatan non-profit Surya Institute/STKIP Surya.

2010
STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Surya didirikan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan unggulan di bidang fisika dan matematika, di Kota Mandiri Summarecon Serpong. STKIP Surya kemudian menjadi embrio dari sebuah universitas baru.

2013
Surya University resmi didirikan dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 07/E/O/2013 yang dikeluarkan pada tanggal 10 Januari 2013. Surya University dengan 10 jurusan  siap untuk menjadi kebanggaan negara Republik Indonesia. Surya University memulai perkuliahan perdana angkatan pertama pada 3 September 2013. Diawali dengan kuliah perdana oleh Wakil Presiden Indonesia Prof. Dr. H. Boediono, M.Ec. dan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Roy Suryo di Jakarta Convention Center, Jakarta.

2015
Semua Program Studi Surya University telah terakreditasi oleh Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

2016
Sebagai bagian dari transisi ke kampus baru, pada 4 Januari 2016 Surya University menempati gedung baru di Surya University Campus Hub (Unity Building), Summarecon Serpong.  Gedung akan ditempati sampai Januari 2018  

2017  
Wisuda Perdana Surya University, meluluskan 309 mahasiswa, 111 wisudawan berhasil mendapatkan predikat pujian atau Cum laude.
Kesulitan keuangan sedikit demi sedikit teratasi dibantu beberapa pengusaha dan tokoh nasional. Universitas surya siap kembali terbang mencapai visi dan misinya.

 

Wisuda II & Dies Natalis V - 13 Oktober 2018
Universitas Surya kembali meluluskan 299 mahasiswa dalam wisuda kedua tahun ini, yang berlangsung di Hotel Olive, Tangerang, Sabtu, 13 Oktober 2018. Sebanyak 84 wisudawan berhasil mendapatkan predikat pujian atau cum laude. Wisuda II tahun ini mengusung tema:"Generasi Indonesia Jaya Menjunjung Kebhinekaan". rnrn"Proses pendidikan yang berkualitas merupakan kunci utama pembangunan bangsa, dan pendidik yang berkualitas sebagai faktor penting dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang memiliki daya saing tinggi untuk mencapai Indonesia jaya," kata pendiri Universitas Surya, Prof Yohanes Surya. Para wisudawan, kata Prof Yohanes Surya, diharapkan tetap memegang nilai-nilai kebhinekaan, jangan membeda-bedakan orang berdasarkan suku, agama, ras, dan berbagai hal yang menyebabkan terjadinya sekat-sekat yang bisa merusak persatuan.rnrn"Nilai kebhinekaan inilah yang akan mempersatukan para wisudawan di tempat berkarya. Ada suatu kebebasan yang wisudawan akan alami ketika mereka menanamkan nilai ini dalam hidup mereka. Para wisudawan akan terlepas dari belenggu primordialisme, dari belenggu egoisme yang hanya mau menang sendiri, dan belenggu pertengkaran," tambahnya.